kau kembangkan payung agar tak basah tubuh kita
tapi di dadaku air sudah menggenang
(ada hujan yang turun dengan tak wajar di halte itu)
sementara orang-orang berdesakan makin sesak
mencoba berlindung dari hujan
kau mengajakku menghindar
di bawah payung yang kau kembangkan
“bolehkah kupeluk erat” katamu
“silahkan” jawabku!
kaupun tersipu malu, seolah puluhan pasang mata
orang-orang di halte itu tertuju padamu
“terlambat” gumamku
metromini sudah datang
kau pun menghilang
09032007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar