Ini sajak yang terlambat, Dek.
Untuk memintal kembali rindu-mu yang ning.
Sajak yang menari di riuhnya malam.
Sejauh apa kau sanggup berlari,
jika gelap dan terang tak pernah mampu kau bedakan?
Berhentilah jika kau lelah.
Maka dalam kepenatan-mu itu, aku menjadi cahaya.
Dan menuntun-mu pada jalan sajak.
Jalan dan sebuah persimpangan,
tempat mengistirahkan sesaat tubuh letih-mu.
Rengat, 28042009.
1 komentar:
cantik! sungguh..
Posting Komentar