Senin, 21 Desember 2009

Sebuah catatan tentang kotamu Moyudan; Jarwo

Aku lupa kawan, sebuah nama tempat dimana gelombang cinta itu ditanam, tapi aku masih ingat sebuah pot yang mewadahi mahkotanya, yang biasa kau pajang diteras depan rumahmu itu. Disana, telah kubaca semua sajak yang tersirat tentangmu, pada dilembaran hijau jenmani.
Kotamu itu, jalan lurus yang membujur dari Tugu Jogja, kebarat Jati Kencana melintasi Demakijo.
Rindu sekali aku pada Godean, jalan jalan yang melintasi perkampungan Gedongan, Ngijo, Klepu dan hamparan sawah yang menjadikan Jitar Dukuh abadi dalam ingatan.
Ya, itulah kotamu Moyudan.
Rumah yang pada ruang ruangnya menyembunyikan kesederhanaan, dan cinta.
Rumah yang dihiasi taman bunga, dan tanah yang menyuburkan segala benih;
Jeihan Ernesta Nayaka.

Rengat, 14112009.
(Untuk seorang sahabat sekaligus keluarga, dan kota yang mengajarkanku tentang cinta, kesederhanaan)

Tidak ada komentar: