Sabtu, 07 November 2009

Perempuan berjilbab hitam

Lagi-lagi gemericik hujan subuh itu menampar lamunanku,
diiringi kedatanganmu, perempuan berjilbab hitam.
Aku masih ingat kata katamu di telpon dua malam yang lalu;
“Aku tidak bisa menjalaninya, masih adakah harapan itu?” katamu.

aku bungkam, dan menelan saja pertanyaanmu;
Karena aku tahu setiap pilihan adalah luka,
kekalutan.
Itu sebab kupendam saja segala rindu dan harapan!

Rengat, 30082009.

Tidak ada komentar: