dalam hitam kau menarinari
melukiskan cahaya-cahaya putih
berkas sinarnya melahirkan silang sengketa
dalam jiwa yang kian rapuh
apakah ia bidadari?
landscape yang dihiasi pohon-pohon
sungai-sungai
gunung-gunung
dan lautan surgawi
andai ku mampu melukisnya jua
di atas kanvas lusuhku maka;
kanvasnya adalah kulit
tintanya adalah darah
kuasnya terjalin dari ribuan bulu roma
piguranya tulang belulang
dari tubuhku sendiri
dalam hitam kau menarinari
dalam jiwa yang rapuh
Jogja, Nov’ 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar