Senin, 24 Maret 2008

( ? )

aku memandang-mu berjilbab awan kemerahan
diantara siluet gedung gedung tua bertingkat
(kota ini telah tenggelamkanku dalam keangkuhan waktu
tanpa malaikat
atau bidadari

embun dikota ini begitu asing
ketika kucoba duduk di trotoar jalan
lalu kujemput kembali sebuah sore di tugu
ketika bersama-mu dan segelas kopi hitam

kengan itu teramat jauh kurasa
disaat langit mulai menguning
sementara kita bercerita tentang pertemuan
seolah kita ingin saling membuka diri
ingin saling dimasuki

digelap yang mulai menjalari sudut sudut kota
kita-pun saling tikam
(tapi entah siapa yang terluka)
dalam pertemuan yang singkat itu

Rengat, 2008

Tidak ada komentar: