Minggu, 16 Maret 2008

Malam, Warung Kopi

malam telah mati di sini
bulan pun khianat
sesaat saja cahaya-nya nyelinap
di antara gerimis bau amis
membasahi tanah yang penuh sayat luka
sementara di sana, di ujung meja
orang-rang asyik saja menertawakan duka
bosan aku, dan ku-tenggelamkan saja diri
pada kopi yang masih tersisa
biar tak ada yang tahu siapa yang terluka

Jogja, 2007.

Tidak ada komentar: