Rabu, 20 Agustus 2008

Monolog Pertemuan

tarianmu memang belum usai kubaca
sejak kau menghilang dari pentas gersang tengah padang
namun kini kau tibatiba muncul kembali disini
mencoba menyirami rumput kering di tanah kering
ah, semua sudah sia sia, sayang
(takkan cukup dengan segala mendung yang menggantung di matamu)
di padang gersang itu, di bawah sebatang pohon
yang sepertinya cukup rindang buat kita berteduh
kita duduk terdiam, saling pandang
dan sesekali kau lemparkan jua senyum
dari bibir merah kecoklatan itu
(seandainya bisa kuajak kau lari melintasi terik matahari
melawan segala ketidakwajaran
seperti angin yang menculik debu dari tanah)
kau tetap saja masih diam
wajahmu galau dan lengang
sambil kau remas jarimanismu
yang terikat itu

TIM 12032007.

Tidak ada komentar: